Pages

Labels

Powered by Blogger.

Sunday, September 29, 2013

Tentang Islam Fundamentalis di Indonesia

 Pengertian dan Ciri-ciri Islam Fundamentalis
Dalam buku Al-Islâm Al-Siyasî (1987), Al-Asymawi berkata bahwa istilah fundamentalis awalnya berarti umat kristen yang berusaha kembali ke asas ajaran Kristen yang pertama. Term itu kemudian berkembang. Lalu disematkan pada setiap aliran yang  keras dalam menganut dan menjalankan ajaran formal agama, serta ekstrem dan radikal dalam berpikir dan bertindak. Hingga komunitas Islam yang berkarakter semacam itu kena imbas disebut fundamentalis, dan istilah Islam fundamentalisme pun muncul.

Latar Belakang Timbulnya Islam Fundamentalis

Fundamentalisme Islam bukanlah bayi yang baru lahir abad ke 19 atau 18, melainkan ia sudah ada sejak abad ke 6 dan 7. Pada zaman-zaman awal perkembangan Islam, telah muncul perpecahan di tengah ummat. Perpecahan awal tersebut sudah terjadi ketika Nabi wafat. Ummat Islam saat itu terpecah setidaknya dalam tiga kelompok untuk menentukan siapa pengganti Nabi. Perpecahan itu semakin nyata ketika Khalifah Utsman memerintah dan akhirnya terbunuh oleh sebuah gerakan pemberontakan yang menganggap Utsman nepotis. Khalifah Utsman kemudian digantikan oleh Ali. Pada masa Ali inilah terjadi perang Siffin yang sangat terkena dengan arbitrasenya. Dari sana pula ummat Islam semakin terpecah dalam tiga kelompok besar. Salah satu kelompok yang sangat radikal adalah Khawarij. Kelompok Khawarij ini banyak disebut sebagai cikal bakal fundamentalisme Islam. Kelahiran Khawarij sendiri disebut sebagai fitnatul qubro (fitnah besar). Khawarij melawan kelompok Muawiyah (pendukung Utsman) dan juga kelompok Ali.Maraknya terorisme dan radikalisme yang berasal dari fundamentalisme Islam membuat banyak kalangan ketakutan atas memudarnya citra Islam yang baik, damai, dan meng-ayomi semua ummat manusia.

Islam Fundamentalis di Indonesia
Gerakan fundamentalisme Islam di Indonesia telah ada semenjak lama. Pasca-Proklamasi 1945, misalnya, muncul gerakan DI-TII, dan kemudian menjelma menjadi NII. Sesuai namanya, gerakan ini berikhtiar memperjuangkan negara Islam. Setelah reformasi, kelompok Islam garis keras kian leluasa menjalankan aksinya.Tentu saja, gerakan-gerakan itu tidak lahir dari ruang hampa. Fundamentalisme Islam di Indonesia--seperti halnya di negari lain-dipengaruhi oleh pemikiran yang lahir dan berkembang di Timur Tengah. Maka, pemahaman terhadap radikalisasi Islam di sini, hanya bisa dilakukan dengan merunut akar gerakan serta genealogi pemikiran tokoh-tokoh yang menjadi sumbernya.

 Sikap Terhadap Kaum Fundamentalis

Sikap yang seharusnyanya kita terapkan untuk menghadapi timbulnya fenomena muslim fundamentalis berikut pemikiran dan tindakannya adalah  sikap terbuka dan kritis, dengan kesiapan penuh untuk menindaknya secara tegas bila melanggar hak-hak asasi manusia, keluar dari konstitusi dan kontrak sosial, atau meresahkan kenyamanan dan keamanan  masyarakat berdasarkan aturan negara

0 komentar:

Post a Comment

 
X-Steel - Wait