Pengertian dan Ciri-ciri Islam Fundamentalis
Dalam buku Al-Islâm Al-Siyasî (1987),
Al-Asymawi berkata bahwa istilah fundamentalis awalnya berarti umat kristen
yang berusaha kembali ke asas ajaran Kristen yang pertama. Term itu kemudian
berkembang. Lalu disematkan pada setiap aliran yang keras dalam menganut dan menjalankan ajaran
formal agama, serta ekstrem dan radikal dalam berpikir dan bertindak. Hingga
komunitas Islam yang berkarakter semacam itu kena imbas disebut fundamentalis,
dan istilah Islam fundamentalisme
pun muncul.
Latar Belakang Timbulnya Islam Fundamentalis
Fundamentalisme Islam bukanlah bayi yang baru lahir abad ke 19 atau
18, melainkan ia sudah ada sejak abad ke 6 dan 7. Pada zaman-zaman awal
perkembangan Islam, telah muncul perpecahan di tengah ummat. Perpecahan awal
tersebut sudah terjadi ketika Nabi wafat. Ummat Islam saat itu terpecah
setidaknya dalam tiga kelompok untuk menentukan siapa pengganti Nabi.
Perpecahan itu semakin nyata ketika Khalifah Utsman memerintah dan akhirnya terbunuh
oleh sebuah gerakan pemberontakan yang menganggap Utsman nepotis. Khalifah
Utsman kemudian digantikan oleh Ali. Pada masa Ali inilah terjadi perang Siffin
yang sangat terkena dengan arbitrasenya. Dari sana pula ummat Islam semakin
terpecah dalam tiga kelompok besar. Salah satu kelompok yang sangat radikal
adalah Khawarij. Kelompok Khawarij ini banyak disebut sebagai cikal bakal
fundamentalisme Islam. Kelahiran Khawarij sendiri disebut sebagai fitnatul
qubro (fitnah besar). Khawarij melawan kelompok Muawiyah (pendukung Utsman) dan
juga kelompok Ali.Maraknya terorisme dan radikalisme yang berasal dari
fundamentalisme Islam membuat banyak kalangan ketakutan atas memudarnya citra
Islam yang baik, damai, dan meng-ayomi semua ummat manusia.
Islam Fundamentalis di Indonesia
Gerakan
fundamentalisme Islam di Indonesia telah ada semenjak lama. Pasca-Proklamasi
1945, misalnya, muncul gerakan DI-TII, dan kemudian menjelma menjadi NII.
Sesuai namanya, gerakan ini berikhtiar memperjuangkan negara Islam. Setelah
reformasi, kelompok Islam garis keras kian leluasa menjalankan aksinya.Tentu
saja, gerakan-gerakan itu tidak lahir dari ruang hampa. Fundamentalisme Islam
di Indonesia--seperti halnya di negari lain-dipengaruhi oleh pemikiran yang
lahir dan berkembang di Timur Tengah. Maka, pemahaman terhadap radikalisasi
Islam di sini, hanya bisa dilakukan dengan merunut akar gerakan serta genealogi
pemikiran tokoh-tokoh yang menjadi sumbernya.
Sikap Terhadap Kaum Fundamentalis
Sikap yang seharusnyanya kita terapkan untuk menghadapi timbulnya fenomena
muslim fundamentalis berikut pemikiran dan tindakannya adalah sikap terbuka dan kritis, dengan kesiapan
penuh untuk menindaknya secara tegas
bila melanggar
hak-hak asasi manusia, keluar dari konstitusi dan kontrak sosial, atau
meresahkan kenyamanan dan keamanan
masyarakat
berdasarkan aturan negara.
0 komentar:
Post a Comment