Pages

Labels

Powered by Blogger.

Monday, September 30, 2013

Kontroversi dalam Pendidikan Matematika

Kebanyakan orang mengangggap bahwa matematika adalah bidang ilmu hitung menghitung. Namun, ahli matematika memandang perhitungan hanyalah alat dalam matematika yang sesungguhnya, yang melibatkan pemecahan soal matematika dan pemahaman struktur dan pola dalam matematika (National Reseacrh Council, 1999). Tujuan para guru untuk instruksi matematika mereka akan merefleksikan apa yang mereka anggap penting dalam matematika dan pendapat mereka tentang cara terbaik bagi murid untuk mempelajari matematika. Hingga kini ada debat hangat tentang bagaimana seharusnya pengajaran matematika dilakukan.


Para pendidik dewasa ini mendebatkan apakah matematika harus diajarkan dengan menggunakan pendekatan kognitif ataukah pendekatan latihan kompatasional (Batcheldar, 2000; Stevenson, 2000). beberapa pendukung pendekatan kognitif menentang memorisasi dan latihan dalam pengajaran matematika. Sebaliknya, mereka menekankan pemecahan problem matematika konstruktivis. Yang lainnnya mengasumsikan bahwa kecepatan dan keotomatisan adalah faktor dasar untuk mencapai prestasi matematika yang efektif dan mereka berpendapat bahwa keterampilan tersebut hanya dapat diperoleh melalui latihan yang ekstensif. Belakangan ini, pendekatan konstruktivis semakin populer. Dalam pendekatan ini, instruksi yang efektif harus difokuskan pada upaya melibatkan anak dalam memecahkan soal dan mengembangkan konsep dan mengeksplorasi efesiensi solusi alternatif.

Apa pun pendekatan yang anda anut, adalah jelas bahwa pendidikan matematika sedang mengalami perubahan dramatis (Tucker, Singleton, & Weaver, 2002). Di masa lalu ketika teknologi belum canggih, berhitung dengan pena dan kertas mungkin bisa efektif, tetapi metode itu tidak lagi banyak berguna dalam abad komputer dan teknologi lain yang membutuhkan pemahaman matematika dengan cara yang berbeda (Posamentier & Stepelman, 2002). Untuk menghadapi tantangan baru ini, NTCM (2000) mengembangkan sejumlah standar pendidikan matematika. Kita telah menyinggung standar ini dalam mendeskripsikan apa yang seharusnya diajarkan pada level grade yang berbeda-beda. Standar ini menekankan bahwa pengajaran matematika harus memberi murid kesepakatan untuk:


  • memahami angga dan operasi perhitungan
  • mempelajari prinsip aljabar dan geometri
  • memahami cara mengukur atribut dari objek dan unit pengukuran
  • mengumpulkan, mengorganisir, menganalisis, dan menampilkan data, serta memahami konsep dasar dari probabilitas
  • memecahkan problem
  • menggunakan penalaran sistematik di banyak area matematika yang berbeda
  • mengorganisasikan dan mengonsolidasikan pemikiran matematika melalui komunikasi, termasuk mengerjakan soal bersama teman sekelas
  • mengenali hubungan di antara ide-ide matematika dan mengaplikasikan matematika dalam konteks di luar matematika

0 komentar:

Post a Comment

 
X-Steel - Wait