Pages

Labels

Powered by Blogger.

Monday, October 21, 2013

Bekal Untuk Ke Surga

Manusia diciptakan kedunia adalah untuk beribadah dan untuk dirinya kelak memiliki bekal disurga. Didunia manusia harus bahkan wajib mencari sendiri bekalnya untuk dinikmati di surga. Bisa kita bayangkan jika kita tidak berusaha sendiri mencari bekal tersebut maka  tidak akan ada yang bisa kita nikmati nanti ketika kita tiba di surga. Kecuali ada yang tidak ingin masuk surga... ^_^

Bekal tersebut kita sendiri yang cari. Cara mencarinya pun sekarang sangat mudah sekali. Beda dengan zaman dulu. Cara mencari bekal tersebut sangat sulit dicari kecuali bagi orang-orang yang diberi petunjuk dan memiliki keinginan kuat untuk mendapatkannya.
Karena cara untuk mendapatkan bekal disurga itu dulu hanya di sampaikan oleh seorang yang di utus (Nabi/Rasul) dan para sahabat beliau. Jadi zaman dulu jika kita tidak diberi petunjuk dan memiliki keinginan kuat untuk menemui mereka agar mendapatkan ilmu tentang cara mencari bekal di dunia untuk akhirat maka kita bisa termasuk kedalam orang-orang yang sesat.

Berbeda dengan zaman sekarang, meskipun tidak adalagi Nabi/Rasul dan para sahabat beliau, tapi sekarang sudah banyak guru-guru (kiai-kiai, ulama, ustadz, da'i) kita yang ahli untuk memberikan ilmu kepada kita tentang bagaimana mencari bekal untuk surga. Jadi manfaatkanlah mereka untuk membantu kita jika kita masih kurang memiliki ilmu tentang cara mencari bekal ke surga.

Bagi yang telah melaksanakan cara-cara yang diajarkan oleh guru-guru kita tentang cara mencari bekal ke surga maka tingkatkanlah cara tersebut. Mungkin ada yang melaksanakan cara tersebut hanya 25% dari ilmu yang telah diberikan, maka cobalah tingkatkan cara tersebut untuk lebih dari persen sebelumnya dan alangkah baiknya lagi jika mampu langsung 100%. Meskipun kebanyakan jarang ada yang bisa manambah persenan tersebut langsung 100%.

Tingkatkanlah terlebih dahulu sedikit demi sedikit dan kemudian pertahankan persenan pelaksanaan tersebut. Dengan cara terus melaksanakan cara-cara dari ilmu yang telah diberi tanpa memandang situasi apapun yang sedang dirasakan, karena keikhlasan itu perlu belajar. Tanpa belajar kita tidak tahu bagaimana perbedaan mana yang ikhlas atau tidak. Dari ikhlas melaksanakan tersebut maka akan timbul kekhusyu'an (larut) dalam melaksanakannya.

Setiap orang ingin khusyu' dan ikhlas dalam melaksanakan cara yang di ajarkan oleh guru-guru yang sudah ahli. Namun itu perlu proses dengan kesabaran kita dan kekuatan kita dalam melaksanakannya. Jika kita lemah maka tidak akan bisa mendapatkannya. Dan jika cara tersebut tidak kita jalankan dengan baik, maka harapan kita tentang mendapatkan bekal untuk kesurga akan berkurang bahkan lenyap.

Semoga artikel ini mudah difahami.... ^_^

0 komentar:

Post a Comment

 
X-Steel - Wait