Pages

Labels

Powered by Blogger.

Tuesday, October 1, 2013

8 Strategi Mengajar di Lingkungan Berpendapatan Rendah

Saya akan berikan beberapa strategi yang saya dapatkan dari salah satu buku yang membahas tentang mengajar di lingkungan berpendapatan rendah (miskin). Semoga strategi ini bisa memberi manfaat untuk kita yang siapa tahu suatu saat nanti diminta rasa tanggung jawabnya untuk memberikan ilmunya di lingkungan ekonominya rendah. Sebab ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang selain dipelajari tapi juga di sampaikan kepada sesama.

Berikut strateginya:

  1. Tingkatkan keahlian atau keterampilan berfikir. Jika Anda mengajar di sekolah di lingkungan berpendapatan rendah, usahakan untuk membantu murid meningkatkan keahlian berfikir mereka.
  2. Jangan terlampau disiplin. Kemiskinan dan faktor lain akan menyulitkan pemeliharan keamanan dan disiplin. Sadari bahwa ada manfaat dari tindakan menyelingi disiplin dengan kebebasan untuk murid.
  3. Prioritaskan untuk memotivasi murid. Karena banyak murid dari keluarga miskin mungkin masuk kelas Anda tanpa pernah mendapat perhatian orang tua dan mungkin kurang motivasi untuk belajar, maka beri perhatian khusus pada upaya untuk memotivasi murid-murid tersebut.
  4. Cari cara untuk membantu orang tua. Sadari bahwa banyak orang tua di daerah miskin tidak mampu memberikan pengawasan akademik atau membantu anak mereka dalam belajar. Cari cara untuk membantu orang tua yang bisa dilatih dan bantu mereka untuk menjalaninya. Cari cara agar orang tua ikut berperan dalam pendidikan anaknya walaupun mereka tidak bisa membaca, tidak bisa memberi uang, atau kesulitan menghadiri pertemuan orang tua-guru karena berbagai macam kendala.
  5. Cari cara untuk melibatkan orang berbakat dari komunitas miskin tersebut. Sadari bahwa orang tua di daerah miskin boleh jadi punya bakat terpendam, penuh perhatian, responsif. Di dalam komunitas miskin sering kali ada orang-orang yang bijak dan berpengalaman. Cari orang seperti ini dan mintalah mereka untuk menjadi relawan untuk membantu proses belajar murid di kelas Anda, menemani murid melakukan studi lapangan, dan membuat sekolah menjadi lebih menarik.
  6. Jangan buat ketegangan antara murid miskin dan mampu. Ketika murid-murid ini berada di kelas atau di sekolah yang sama, jangan pilih kasih pada murid yang lebih mampu seperti memberi mereka pelajaran dansa, kelas akting, dan uang untuk proyek khusus.
  7. Gunakan mentoring. Banyak murid dari keluarga miskin mendapat manfaat jika dibantu seorang mentor, yakni model peran positif yang mau bertanggung jawab dan meluangkan waktu bersama murid untuk membantu mereka mengambangkan kemampuan belajar dan keahlian mengatasi masalah. Cari mentor di sekitan komunitas yang menurut Anda bisa memberi kontribusi bagi murid miskin.
  8. Perhatikan kekuatan murid dari keluarga miskin. Misalnya, murid ini mungkin punya pengetahuan penting dalam cara menggunakan alat angkutan massal, sedangkan murid orang kaya mungkin tidak tahu karena selalu diantar menggunakan mobil.

Sumber: John W. Santrock, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010. Ed. 2. Hal.177

0 komentar:

Post a Comment

 
X-Steel - Wait